Menghitung Sendiri Jejak Karbon Anda (Carbon Footprint)
Photo by Nathan McBride on Unsplash |
Tahukah Anda bahwa jejak karbon (carbon footprints) yang ditinggalkan orang Indonesia rata-rata mencapai 2.03 ton per kapita seperti dilansir dalam Worldometer. Jejak karbon ini dihitung berdasarkan total emisi karbon yang dihasilkan suatu negara dibagi jumlah populasinya.
Emisi Karbondioksida |
Seperti terlihat dalam tabel di atas, dengan total emisi CO2 mencapai 530 metric ton pada tahun 2016, Indonesia menempati urutan ke-10 negara-negara dengan emisi CO2 tertinggi. Total emisi tersebut dibagi dengan jumlah populasi Indonesia pada saat itu yang mencapai 261.5 juta orang, sehingga rata-rata emisi karbon per kapita di Indonesia pada 2016 mencapai 2.03 ton.
Bagaimana Menghitung Jejak Karbon Saya?
Jejak karbon masing-masing orang dihitung dari jumlah pemakaian listrik, bensin, kendaraan umum, makanan, pakaian, kertas dalam satu tahun. Penghitungannya bisa menjadi sangat rumit karena pada dasarnya hampir di setiap produk yang digunakan sehari-hari, kita bisa menelusuri jejak karbon dalam proses pembuatan produk tersebut dan distribusinya.
Walaupun begitu, secara sederhana, kita dapat memperkirakan jejak karbon dari dua komponen terbesar yang digunakan sehari-hari yaitu:
- Pemakaian listrik
- Pemakaian bahan bakar kendaraan
- Pemakaian LPG
Berikut ini adalah illustrasi singkat cara memperkirakan jejak karbon Anda berdasarkan ketiga komponen di atas.
Menghitung Jejak Karbon Pemakaian Listrik Rumah Tangga
Berapa kwh pemakaian listrik rumah Anda dalam satu bulan? Untuk mengetahuinya, barangkali Anda bisa melihat tagihan PLN terakhir yang Anda bayarkan atau mencatat sendiri rata-rata pemakaian harian dari meteran listrik yang ada di rumah Anda dan mengalikannya dengan 30. Sebagai contoh, rumah yang saya tempati menggunakan sekitar 200 kwh/bulan sehingga total pemakaian per tahun adalah 2400 kwh/tahun.
Seperti dilansir dari situs Bappenas, jejak karbon yang digunakan untuk setiap kwh pada tahun 2018 adalah sekitar 0.732 kg CO2/kwh. Jejak karbon/kwh sangat tergantung dari teknologi dan bahan bakar yang digunakan pada pembangkit tenaga listrik yang menjadi sumber listrik bagi PLN.
Dengan demikian, dalam satu tahun, jejak karbon pemakaian listrik di rumah yang saya tempati mencapai 2400 kwh/tahun x 0.732 kg CO2/kwh = 1756.8 kg CO2/tahun.
Menghitung Jejak Karbon Pemakaian BBM
Untuk pulang-pergi menuju tempat kerja, saya menghabiskan sekitar 5 liter bensin per hari. Seperti dilansir dari situs Ecoscore, bensin/gasoline menghasilkan sekitar 2392 gram CO2/liter. Dengan demikian, 5 liter bensin per hari akan menghasilkan 11960 gram CO2 atau sekitar 12 kg CO2 per hari. Dalam satu tahun, saya akan bolak-balik ke kantor sekitar 250 kali, sehingga total jejak karbon dari berkendara dari/ke tempat kerja akan menghasilkan 12 kg x 250 = 3000 kg (3 ton) CO2/tahun.
Apabila Anda menggunakan mobil dengan bahan bakar diesel, silakan digunakan 2640 gram CO2/liter sebagai pengali jumlah bahan bakar yang digunakan per hari.
Menghitung Jejak Karbon Pemakaian LPG
Berapa kali Anda melakukan pengisian ulang tabung gas LPG dalam satu tahun? Karena jarang memasak secara besar-besaran, maka dalam satu tahun saya melakukan pengisian ulang LPG 12kg hanya sekitar 4 kali. Seperti dilansir dari situs Ecoscore, LPG akan menghasilkan sekitar 1665 gram CO2/liter. Sementara itu, 1kg LPG setara kurang lebih 1.96 liter. Dengan demikian, dalam satu tahun; saya menggunakan 12 kg x 4 pengisian ulang x 1.96 liter = 70.56 liter LPG yang akan menghasilkan jejak karbon sebanyak 70.56 liter x 1665 gram CO2/liter = 117482 gram CO2 per tahun atau sekitar 117.5 kg CO2/tahun.
Total Perkiraan Jejak Karbon
Berdasarkan penghitungan di atas, maka total jejak karbon yang saya dan anggota keluarga lainnya hasilkan selama satu tahun adalah:
- Listrik rumah tangga: 1756.8 kg CO2/tahun
- Pemakaian BBM: 3000 kg CO2/tahun
- Pemakaian LPG: 117.5 kg CO2/tahun
Total = 1756.8 + 3000 + 117.5 = 4874.3 kg CO2/tahun atau sekitar 4.9 ton CO2/tahun! Walaupun begitu, karena saya tinggal dengan tiga anggota keluarga lainnya maka total jejak karbon tersebut akan dibagi rata kepada keempat anggota keluarga sehingga rata-rata per kapita jejak karbon dalam rumah tangga saya adalah 4874.3/4 = 1218.6 kg/tahun atau sekitar 1.2 ton/tahun/kapita!
Jejak karbon mencapai 1.2 ton CO2/kapita/tahun masih lebih kecil dari rata-rata jejak karbon yang ditinggalkan orang Indonesia yang mencapai 2.03 ton CO2/tahun/kapita. Walaupun begitu, dalam penghitungan ini, saya masih mengabaikan beberapa hal lainnya seperti perjalanan dengan pesawat, perjalanan wisata, makanan, dan pemakaian produk-produk konsumsi termasuk di dalamnya kertas dan plastik.
Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon?
Dari illustrasi di atas, terlihat jelas bahwa jejak karbon terbesar didominasi oleh pemakaian BBM dan listrik rumah tangga. Dengan demikian, penghematan di seputar pemakaian BBM dan listrik akan membantu mengurangi jejak karbon per kapita yang dihasilkan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengurangi jejak karbon per individu:
- Hemat listrik,
- Menggunakan kendaraan umum,
- Berbagi kendaraan dengan rekan sekerja yang kebetulan tinggal dalam satu daerah,
- Working from Home apabila tempat kerja Anda sudah menganut flexible working.
Walaupun tidak dibahas dalam tulisan di atas, penghematan dalam pemakaian produk-produk plastik, kertas, pakaian, produk konsumsi/makanan (utamanya daging sapi) akan membantu mengurangi jejak karbon Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk membuka wawasan saya dan Anda akan pentingnya untuk mengurangi jejak karbon dalam rangka menangkal peningkatan suhu Bumi akibat efek gas rumah kaca (termasuk karbondioksida) yang dapat mengakibatkan bencana iklim.
Sumber:
(Sekian)
Komentar
Posting Komentar