Anda barangkali pernah mendengar kabar mengenai akan dipasarkannya mobil listrik (electric vehicle alias EV) besutan Wuling di Indonesia? Seperti apa sih spesifikasinya? Kapan mulai dipasarkan? Berapa harganya?
Wuling & SGMW
Nama "Wuling" tentunya sudah tidak asing di telinga Anda. Sejak beberapa tahun silam mobil-mobil asal perusahaan dari negeri Tirai Bambu ini mulai beredar di jalanan Indonesia. Kalau Anda tahu Wuling, apakah Anda pernah mendengar SGMW? Tahukah Anda bahwa produk EV yang kabarnya akan segera beredar dan produk-produk Wuling lain seperti Confero dan Cortez sebenarnya produk SGMW?
Seperti dikutip dari Wikipedia, SGMW adalah patungan dari tiga buah perusahaan mobil yaitu SAIC, General Motors, dan Liuzhou Wuling Motors Co Ltd. Dengan demikian, dalam memproduksi mobil Wuling ditemani dua perusahaan mobil lainnya yaitu:
- SAIC Motor - Shanghai Automotive Industry Corp yang merupakan perusahaan otomotif milik pemerintah China.
- General Motor yang merupakan perusahan otomotif asal Amerika yang berbasis di Detroit, Michigan.
SGMW sudah memiliki pabrik perakitan di Indonesia yang berlokasi di daerah Cikarang, Jawa Barat yang dibangun pada tahu 2015 silam. PT SGMW Motor Indonesia telah merakit sejumlah produk SGMW yang sudah wara-wiri di jalanan seperti Confero dan Cortez.
Bagaimana Spesifikasi Mobil Listrik (EV) Buatan SGMW ini?
Sampai artikel ini dituliskan, belum ada pengumuman resmi dari SGMW mengenai spesifikasi EV yang akan dirakit dan dipasarkan di Indonesia. Berita yang santer berkembang adalah mengenai kesamaan produk yang akan beredar di Indonesia dengan Wuling Hongguang Mini EV.
Seperti halnya Hongguang, konon EV yang akan dikembangkan di Indonesia akan memiliki basis platform yang sama yaitu Global Small Electric Vehicle alias GSEV. Walaupun begitu, sampai nantinya mobil tersebut diproduksi di Indonesia, kita hanya bisa menebak-nebak jeroan dari mobil tersebut.
|
Wuling Hongguang Mini EV |
Bagaimana Spesifikasi SGMW Hongguang Mini EV?
Seperti dikutip dari
Wikipedia,
Hongguang Mini EV memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- tiga pintu, empat tempat duduk, hatchback;
- kecepatan maksimal hinggal 100 km/jam.
- model pertama dan kedua Hongguan battery dengan kapasitas 9.2 kWh dan memiliki jarak jelajah hingga 120 km (NEDC range),
- model ketiga Hongguan memiliki battery dengan kapasitas 13.8 kWh dan mampu menjangkau jarak hingga 170 km (NEDC range),
- garansi battery hingga 120 ribu km atau 8 tahun tergantung mana yang tercapai lebih dulu,
- tegangan pengisian 220V dengan lama pengisian 6.5 jam untuk tipe 9.2 kWh dan 9 jam untuk tipe 13.8 kWh,
- tipe charging: slow charging (tidak mendukung fast charging)
Perkiraan jarak jelajah yang dicantumkan tentunya berdasarkan pola lalu lintas yang normal. Untuk jalanan yang macet/ekstra macet, pengguna harus memperhitungkan besarnya daya yang terbuang ketika mobil mengantri tanpa bergerak akibat terjebak kemacetan.
Produk
Hongguang Mini EV sudah mulai dipasarkan di China sejak Juli 2020 dan SGMW sudah menjual hinggal 160 ribu unit pada bulan Januari 2021 (
Wikipedia).
Apa itu NEDC Range?
The NEDC, which is supposed to represent the typical usage of a car in Europe, is repeatedly criticised for delivering economy-figures which are unachievable in reality.
NEDC memberikan estimasi penggunaan tipikal kendaraan di Eropa. Walaupun begitu, estimasi jarak jelajah yang dibuat dengan NEDC dianggap tidak realistis dan kurang mampu menggambarkan realitas pemakaian kendaraan di Eropa. Dengan kata lain, kita tidak dapat terlalu optimis mengharapkan jarak jelajah yang tercantum dalam spesifikasi Hongguan Mini EV di atas akan sesuai dengan realitasnya.
Lalu berapa perkiraan jarak jelah aktualnya? Menurut artikel yang dimuat di
insideevs.com dan
faktencheck, jarak jelajah yang diestimasi dengan NEDC rata-rata lebih tinggi sekitar 30% dari realitas setelah melaju di jalan raya.
Dengan demikian, varian Hongguan Mini EV dengan jarak jelajah 120km akan mampu melaju sejauh 90km di jalanan yang sebenarnya. Sementara varian lainnya dengan jarak jelajah 170km akan mampu melaju sejauh 130km. Perlu diingat juga bahwa karakteristik lalu lintas di Eropa yang dijadikan basis estimasi NEDC range mungkin jauh berbeda dari Indonesia, sehingga informasi jarak jelajah dalam spesifikasi di atas tidak mampu menggambarkan jarak jelajah sebenarnya di Indonesia.
Apakah Cocok di Indonesia?
Jika tinggal atau beraktivitas di Jakarta, model pertama Hongguang mungkin bisa Anda lupakan karena kabarnya model ini tidak dilengkapi dengan sistem Air Conditioning (AC). Tambahan AC dengan kapasitas battery yang sama pada model kedua kemungkinan akan memangkas jarak jelajah kendaraan cukup signifikan. Sayangnya tidak ada info mengenai berapa jarak tempuh yang terpangkas gara-gara tambahan AC ini.
Jika tinggal di daerah penyangga Jakarta seperti Tangerang, Bogor, dan Bekasi dan beraktivitas atau berkantor di Jakarta, maka rata-rata jarak tempuh dalam sehari mungkin mencapai 100 km bahkan lebih. Selain itu, walaupun sebagian besar jarak itu ditempuh lewat jalur tol, bukan berarti akan terhindar dari kemacetan yang dapat memperparah konsumsi battery. Dengan demikian, varian dengan 9.2kWh mungkin bukan pilihan yang tepat kecuali kantor atau sekolah tempat Anda beraktivitas menyediakan fasilitas pengisian battery selama mobil diparkir.
Perlu diperhatikan juga bahwa Hongguang Mini EV tidak mendukung fast charging. Artinya, Anda harus menunggu minimal 6.5-9 jam agar mobil bisa dipakai dengan jarak jelajah maksimum sesuai kapasitas battery.
Dengan sejumlah keterbatasan pada versi Hongguang Mini EV, mungkin saja SGMW Indonesia akan membuat beberapa perubahan pada desain kendaraan yang akan dipasarkan di Indonesia sehingga lebih cocok untuk digunakan di perkotaan dengan lalu-lintas yang padat dan udara yang panas seperti di Jakarta.
Kapan Mobil Listrik Wuling Tersedia di Indonesia dan Berapa Harganya?
Kabarnya, SGMW Indonesia akan mulai melakukan perakitan dan pemasaran mobil ini pada akhir tahun 2022. Sampai sejauh ini belum ada informasi mengenai harga jual mobil ini di Indonesia.
Model pertama Hongguang Mini EV yang dijual di China dibandrol dengan harga sekitar 4300 USD. Sementara model ketiga dilepas dengan harga 5820 USD. Dengan asumsi kurs Rp 14,500 maka Hongguang Mini EV ada dalam kisaran harga 60-85 juta rupiah. Tentunya Anda harus memperhitungkan juga biaya-biaya tambahan lainnya agar mobil dapat dipakai di jalan raya (on the road).
Cukup menarik bukan? Masih ada kurang lebih satu tahun lagi untuk mempersiapkan anggaran untuk mobil ini. Mudah-mudahan varian SGMW EV yang akan beredar di Indonesia lebih pas untuk dipakai di Indonesia dan lebih ramah di kantong. Kita tunggu saja!
Sumber:
(Sekian)
Postingan Terbaru
Komentar
Posting Komentar