Tips Kesehatan: Waspadai Penyakit Difteri
Apa itu penyakit difteri?
Penyakit difteri sangat menular. Penularannya dapat melalui percikan ludah baik ketika penderita penyakit ini batuk, berbicara, atau bersin. Selain itu, bakteri dapat juga ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan yang keluar dari saluran pernafasan penderita atau bersentuhan dengan kulit yang mengelupas pada penderita.
Bagaimana gejala awal penyakit ini dan apa yang harus dilakukan?
Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini pada umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Serangan bakteri ini pada selaput lendir akan ditandai dengan adanya pembentukan lapisan jaringan tipis yang palsu (pseudomembran) atau mukosa.
Bagaimana penularannya?
Depositphotos.com |
Benda-benda yang biasa digunakan penderita seperti handuk, pakaian, sikat gigi, dan alat-alat makan dapat juga menjadi media penularan apabila sudah terkontaminasi dengan bakteri penyebab difteri. Selain itu, debu-debu yang berterbangan di udara, yang sudah terkontaminasi percikan ludah penderita patut diwaspadai menjadi sarana penularan penyakit difteri.
Apakah penyakit ini berbahaya?
Penyakit ini di masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian dan sampai saat ini masih mewabah di beberapa daerah di dunia. Anak-anak yang berumur 1-10 tahun sangat peka terhadap penyakit ini.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena saluran nafas atas yang tersumbat akibat racun yang dikeluarkan oleh bakteri. Racun tersebut dapat juga menyebabkan peradangan pada lapisan dinding jantung. Apabila racun sudah mencapai jantung maka peredaran penyakit akan semakin luas yang pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi gagal ginjal, gagal nafas, dan gagal sirkulasi yang berujung pada kematian. Sementara itu, orang-orang yang selamat dari penyakit ini pada umumnya menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
Masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala adalah antara 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala penyakit ini adalah sebagai berikut:
Bullneck (sumber Wikipedia) |
- Demam dengan suhu kurang lebih 38 derajat celcius,
- Sulit untuk bernafas disertai bunyi,
- Rasa sakit ketika menelan,
- Mengeluarkan lendir dari hidung maupun mulut,
- Munculnya selaput putih keabu-abuan pada tenggorokan yang berdarah jika dilepaskan,
- Leher membengkak (bullneck) akibat pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Apabila ditemukan gejala-gejala tersebut di atas, segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, untuk mencegah penularan lebih lanjut gunakan masker untuk menutup hidung dan mulut, tidak meludah sembarangan, dan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Waspadai juga akan adanya anggota keluarga lain yang ikut tertular.
Bagaimana Pencegahannya?
Selain perilaku hidup bersih dan sehat, difteri dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi lengkap baik untuk anak-anak maupun dewasa. Hubungi layanan terdekat untuk mengetahui vaksinasi yang harus diterima anggota keluarga Anda sesuai umur masing-masing, agar terhindar dari penyakit difteri. Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi ini agar terhindar dari penyakit difteri sekaligus memotong mata rantai penyebarannya.
Sumber:
- https://en.wikipedia.org/wiki/Diphtheria
- https://www.unas.ac.id/kesehatan/waspada-penularan-difteri-lewat-udara/
- Bulletin Kesehatan Eka Hospital Edisi 2, April-Juni 2018
Komentar
Posting Komentar